9/30/2015

Putri Gayatri, Remaja Pamengpeuk yang Bicara di PBB


 Putri Gayatri (15), seorang siswi SMA Negeri 1 Banjaran, Soreang, Jawa Barat, diundang untuk menghadiri rangkaian sidang dan kegiatan di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 23-28 September lalu.

Saat diwawancarai baru-baru ini di dekat markas besar PBB, New York, Putri bercerita bahwa dia diundang bersama anak-anak lainnya dari 20 negara di dunia. Putri mewakili Indonesia untuk berdiskusi dan menyampaikan pengalamannya sebagai aktivis yang peduli dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Selain itu, ia aktif melakukan kampanye soal pencegahan pernikahan dini yang banyak dialami teman-temannya dan di wilayah sekitar tempat tinggalnya.

"Banyak teman saya di kampung pada usia 15 tahun sudah menikah dan mengandung. Saya prihatin karena mereka tak hanya tak diizinkan bersekolah lagi, tetapi juga harus mengurusi bayi dan suaminya. Padahal, dari usia dan kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan itu, mereka belum mampu dan siap," ujar Putri.

Anak ketiga dari pasangan Yeni Wahyuni dan Heri Effendi, yang tinggal di Kampung Sepen, Desa Sukasari, Kecamatan Pamengpeuk, Jawa Barat, hadir saat pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Berkelanjutan Pasca-2015 di markas besar PBB, yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan 193 pemimpin dunia.

KTT PBB ini diselenggarakan untuk mengesahkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) Pasca 2015, yang merupakan pengganti dari tujuan pembangunan milenium (MDGs).

Tak hanya hadir dan berdikusi dengan Wapres Kalla dalam pertemuan masyarakat Indonesia di New York di kediaman dinas Konsulat Jenderal RI di kota itu, Putri juga beruntung bisa bersalaman dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Bahkan, Putri juga bisa bertemu dengan aktris Hollywood, Salma Hayek dan Ratu Rania, serta berdikusi dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron. Selama di New York, Putri didampingi aktivis organisasi Save The Children, Ratna Yunita, yang selama ini melihat kiprah, kepedulian, dan kekonsistenan Putri mengampanyekan hak-hak bagi penyandang disabilitas dan pencegahan penikahan dini.

"Kami melihat Putri sangat aktif sekali, konsisten, dan berani menyampaikan suaranya sejak SMP sampai sekarang," kata Ratna.

HASIL LAPORAN UDJ KELAS 5 TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015

Ini progres report sementara ,sampai pk.23.00
1. UDJ KLS 5 tgl.30 /2015 diikuti oleh semua grup Sd. Alhamdulilah.
2. Jumlah peserta baru 2065 siswa

Berikut rincian berdasar grup:

1. GRUP BDG 1 (gugus 1,2,3,4) = 46 siswa
2. GRUP BDG 2 (gugus 5,6,7,8) = 37
3. GRUP BDG 3 (gugus 9,10,11,12) = 37
4. GRUP BDG 4 (gugus 13,14,15,16) = 137
5. GRUP DBG 5 (gugus 17,18,19,20) = 180
6. GRUP BDG 6 (gugus 21,22,23,24) = 131
7. GRUP BDG 7 (gugus 25,26,27,28) = 87
8. GRUP BDG 8 (gugus 29,30,31,32) = 123
9. GRUP BDG 9 (gugus 33,34,35,36) = 171
10. GRUP BDG 10 (gugus 37,38,39,40) = 9
11. GRUP BDG 11 (gugus 41,42,43,44) = 140
12. GRUP BDG 12 (gugus 45,46,47,48) = 17
13. GRUP BDG 13 (gugus 49,50,51,52) = 22
14. GRUP BDG 14 (gugus 53,54,55,56) = 13
15. GRUP BDG 15 (gugus 57,58,59,60) = 5
16. GRUP BDG 16 (gugus 61,62,63,64) = 175
17. GRUP BDG 17 (gugus 65,66,67,68) = 325
18. GRUP BDG 18 (gugus 69,70,71) = 213
19. GRUP BDG 19 (gugus 72,73) = 195
20. GRUP NON BANDUNG = 4
21. PNFI (Homeschooling/Pake A) =0

Laporan sementara untuk:

Yth.1. Kadisdik Kota Bandung
2. Kabid PTKSD
3. Pegiat UDJ SD KOTA BANDUNG
Halo para Pengawas, Ketua Gugus, Ks, gr kls 5, ayo semangat..!
Semoga anak Bandung makin "juara"






KEGIATAN UDJ DI SD BPI

146 siswa kelas 5 SD BPI  Bandung  melaksanakan udj...dlm rangka pengembangan kelas digital bandung...paperless...

EDMODO DI SD BPK PENABUR BANDUNG

Selasa dan Rabu 29,30 September 2015, komunitas ks dan guru Sdk Penabur Holis Indah dan Sdk 6 Penabur Bandung mengadakan IHT belajar mengelola kelas online melaui edmodo.
Mereka tidak menunggu program pelatihan dari pemerintah, tapi mereka berdikari mengadakan IHT. Hal ini patut mendapat apresiasi dan perlu ditiru oleh komunitas sd lain.
 
 

9/29/2015

KEGIATAN UDJ SISWA SD BANDUNG

Kegiatan UDJ SD Kota bandung sangat antusis dilaksanakan oleh siswa SD, meskipun tidak semua siswa mempunyai hp android tapi dengan berbagai cara sekolah mempasilitasi siswanya untuk tetap melaksanakan UDJ.
Siswa-siswi SD melaksanakan UDJ pada saat jam istirahat belajar atau pada saat mereka pulang sekolah, bahkan banyak siswa-siswi mengerjakan UDJ pada malam hari. Orang tua pun sangat mendukung kegiatan anak-anaknya bahkan ada grup edmodo yang mempasilitasi orang tua untuk ikut mengerjakan edmodo.
Mari kita dukung semangat anak-anak kita untuk menjadi anak yang cerdas...!!!







INFO UDJ SD KELAS 6


Assalamulaikum, Semangat pagi,salam digital.

Ingat hari SELASA jadwal udj untuk kls 6. Soal bisa mulai dikerjakan pukul 07.00- selesai. Soal terbuka sampai tgl 31 Desember 2015. Selasa ini akan muncul dua paket soal yaitu:

1. IPA dari Seaqis 20 nomer berbahasa Indonesia
2. B.Indonesia dari bu Mira 25 nomer.Siswa dapat mengerjakan keduanya atau salah satu,dipersilahkan.

Dalam mengerjakan UDJ SD KOTA BANDUNG ini siswa diperbolehkan buka buku, diskusi dg temen,tanya ortu, tanya mbah google,buka internet dsb.sehingga melalui udj siswa menjadi pembelajar yang aktif.

Bapa ibu gr pegiat Sekolah Digital Bandung mari bimbing siswa kita mepergunakan GADGET dg bijaksana.
Bagi siswa sudah join grup, tinggal ketik username dan pass.(join cukup sekali untuk seluruh pelajaran).
Terimakasih,sutarwan.

KODE GRUP UDJ SD KOTA BANDUNG





9/28/2015

Innovative Education di SD GAGASCERIA

Hal luarbiasa bila guru berani dilihat mengajarnya oleh orang lain.
Guru ini bersedia belajar memperbaiki cara mengajar,sehingga siswanya menjadi pembelajar yang aktif. Diawali dari perencanaan yang matang, Bu Yusi guru kls 4 Sd Gagasceria mencoba membuka kls siang tadi. Siswa di Sd Gagasceria ini sudah tidak merasa terganggu dg kehadiran orang asing dan guru pengamat dari luar sekolahnya. Hal lain yg patut menjadi inspirasi dari open lesson siang tadi adalah prilaku guru yang ramah anak. Lihatlah, guru mau bersimpuh dan jongkok agar dapat sejajar dengan siswanya. Dilanjutkan dg refeksi berbagi pengalaman dan berbagi hasil pengamatan, sehingga pembelajarn berikutnya bisa lebih bermakna.







9/25/2015

KELAS DIGITAL BANDUNG

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Mulai Februari ini, 132 sekolah di Bandung akan mempraktikkan kelas digital. Pengembangan kelas digital ini untuk menuju cita-cita Bandung sebagai ‘Smart City’.
Menurut Direktur Seamolec Gatot Hari Priowirjanto, kelas digital ini sudah dikembangkan di berbagai negara. Seperti, Belanda, Jerman, dan Thailand. Di Indonesia, kata dia, akan dikembangkan secara bertahap. Setiap satu sekolah akan dicoba satu kelas dan nanti dilihat responsnya.
Pada tahap pertama, akan dilaksanakan pada Februari-Juni dengan target penentuan sekolah yang akan mempraktikkan kelas digital ini dan minimal satu kelas dari setiap sekolah. Kelas yang akan dijadikan percobaan kelas digital ini adalah kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA/SMK.
Sementara tahap kedua akan dilaksanakan Agustus - November dengan target penambahan sekolah yang mengikuti sistem ini dan minimal ada tiga kelas di sekolah yang menggunakan kelas digital.

Pengembangan kelas digital ini, kata Gatot, menggunakan kurikulum 2013 dengan sistem modul elektronik. “Jadi, anak-anak sudah bisa belajar melalui tablet, laptop, atau komputer mereka masing-masing,” kata Gatot pada Selasa (3/2).
Selain itu, melalui kelas digital ini juga akan diterapkan ujian dalam jaringan. Di mana para siswa bisa ujian dengan menghemat biaya kertas dan waktu. Guru, kata dia, tidak lagi perlu mengoreksi, karena sudah langsung dinilai oleh sistem.
Ada enam mata pelajaran yang bisa dikembangkan melalui kelas digital ini. Keenam mata pelajaran itu, kata Gatot, adalah matematika, bioteknologi, IBSE (berkaitan dengan sains), kesehatan, prakarya dan teknopreneur, dan ekstrakurikuler. “Untuk ekstrakurikuler akan menggunakan angklung digital yang kemarin dibuat oleh SMK 6 Bandung,” ujar Gatot.

Gatot berharap, dengan sistem kelas digital ini murid bisa berintraksi dengan sekolah di Thailand, Vietnam atau Kamboja. Di mana sekolah- sekolah di negara tersebut juga menggunakan kelas digital.
Dengan kondisi seperti itu, mereka juga bisa mempelajari bahasa mereka. “Adanya sistem seperti ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan akan mengajari anak-anak untuk menghasilkan karya di tabletnya sendiri,” ujar Gatot.

Pengoperasian kelas digital ini, kata Gatot, sekolah akan dibantu oleh 88 mahasiswa Teknik Elektro ITB. Dengan target, 50 persen peserta kelas digiyal meraih nilai rata-rata ujian nasional (UN) 8,5.

Menurut Ketua Pengawas Kelas Digital SD Kota Bandung Sutarwan, antusiasme dari para SD tinggi dibandingkan dengan jenjang lainnya. Bahkan, SD kecil seperti di Ciparea, Kosambi pun siap untuk melaksanakannya.
Saat ini, kata Sutarwan, sudah ada 39 SD yang bersedia menjalani program ini. “Masih banyak SD lain juga yang ingin,” katanya.
Akan tetapi, kata Sutarwan, tidak harus setiap siswa memiliki tablet dan semisalnya. Cukup menjaring siswa yang sudah memiliki sarana saja atau menggunakan laptop guru, komputer sekolah.

Mengenai kesulitan anak SD mengikuti ujian berbentuk online, Sutarwan mengatakan, kesusahan anak SD dari segi teknis. Karena itu, nanti perlu diadakan penjelasan yang lengkap mengenai teknis ujian online.